Kamis, 16 Oktober 2008

Pemikiran spiritualisme baru

Sebelum ada yang menyalah artikan tentang apa yang
saya tulis, lebih baik saya "ngomong" duluan. Saya
bukan orang suci, dan karenanya tidak berminat
bergaya sok suci, entah orang lain.
Ketidak-suci-an itu akan terlihat, cepat atau lambat.

Nah jiwa pemberontak saya dari dulu sudah bosan
dengan gaya "sok timur" dan "sok barat" yang
"it get us nowhere!" Saya dan beberapa orang
sependapat kita ini memang dibentuk untuk menjadi
setengah mati munafiknya.
Kita tidak lagi bisa membedakan antara berusaha
menggapai nilai-nilai yang ideal dengan cuma sekedar
melakukan kamuflase dengan idealisme.

Yang menarik akhir-akhir ini ada kesempatan untuk
menunjukkan contoh kasus bagaimana "mencleknya"
kita ini. Dan tentu saya tidak tertarik dengan
aib orang ini, siapapun  bisa mengalaminya.
Saya lebih tertarik dengan alasan/argumen
yang menurut saya memang benar-benar
sangat "merakyat".
So wierd that it is true!

"...
SAYA BONGKAR SEMUANYA AJA DAH
BIAR MASUK SEMUA MASUK BARU TAHU SIAPA SAYA.
SAYA JENGKEL BENER LOH,
APA SIH [sensor] DATANG BAWA-BAWA DUIT SEGITU?
KAN MENGHINA SAYA ITU.
PALING NGASIH 15 JUTA. BUAT PROYEKNYA MILIAR-MILIARAN.
[sensor] KALAU NGASIH SAYA DI BAWAH 50.
SAYA NGGAK AKAN TERIMA DIA. KASIH TAHU DIA.
SAYA DIJANJIIN DIA 50 JUTA.
DIA NGOMONG SENDIRI.
KALAU DIA MAU NGASIH 20.
NGAK USAH TEMUIN SAYA.
SAYA TANGKAP DIA NANTI.
SAYA TERSINGGUNG BANGET. [sensor] NGASIHNYA 2 JUTA.
SAYA ITU DIKASIH DUIT NOMOR 2 SILAHRURAHMI
KAMU LIAT MUKA SAYA. SAYA KERASNYA SETENGAH MATI PAK.
SAYA ORANGNYA TAKUT SAMA TUHAN.
CUMAN DI BALIK KERASNYA SAYA ORANGNYA BAIK.
CUMAN SAYA JANGAN DI, KAYAK APA YAH.
...
KALO MISALNYA PAK [sensor] NGASIH.
KARTU LEBARAN SEDIKITPUN, TAPI SEKARANG GA ADA CERITA.
DIA KALO CUMAN NGASIH 20, GA USAH NGASIH SEKALIAN, NGGA ADA GUNA BAGI SAYA.
..."

kesimpulan saya:

Duit itu nomor dua yang penting silaturahmi.
Untuk urusan duit, yang penting jumlahnya.
Silaturahmi penting tapi kalau jumlah duitnya kurang,
mending gak usah ketemu.
Orang yang mementingkan silaturahmi itu adalah orang yang takut sama Tuhan.
Orang yang takut sama Tuhan itu orangnya baik.
Kartu lebaran itu berguna tapi duit lebih berguna,
dan jumlahnya harus di atas 20 [juta]

Sekali lagi, buat saya ini bukan tentang orangnya,
gak penting.
Tapi yang lebih penting adalah bagaimana cara kita,
orang-orang bangsa ini terbiasa berfikir.
Mudah-mudahan ini hanya pengecualian semata.
ehhh, maaf saya jadi bingung silaturahmi itu sebenarnya artinya apa ya ?

:))

Referensi:
[1] MediaIndonesia
[2] Surya
[3] Suara Merdeka
[4] ardiz.blogspot.com
[5] rekaman percakapan (link dari ardiz.blogspot.com)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar