Jumat, 06 Februari 2009

Kepercayaan dibangun dari hal-hal kecil, sehari-hari

Hampir semua orang tahu (baca:tau) bahwa orang yang sering berbohong kelak pasti tidak akan dipercaya. Sebagian kita tau pula bahwa berbohong apalagi menipu itu tidak baik, suatu bentuk pelanggaran moral. Sayangnya kalau mau introspeksi diri kita mungkin akan sedikit terkejut mengenai banyaknya dalam sehari kita berbohong, dalam berbagai macam bentuknya.

Tidak terasa hari demi hari berlalu dan akhirnya kita menjadi orang yang sulit untuk dipercaya. Sayangnya zaman ini, gak perlu jadi politisi untuk jadi orang yang sulit untuk dipercaya. Berbohong sudah jadi semacam bagian dari SOP. Sulit sekali mencari orang yang bisa diercaya dalam banyak hal di banyak kesempatan. Kalau tidak berbohong sepertinya malah akan mendapat masalah yang lebih besar. Sungguh trend yang aneh yang merusak bangsa ini sampai ke pokok-pokok sistem kepercayaan kita.

Aplikasinya, jika kita adalah pegawai "bawahan" dan saran kita yang benar (dari sudut keilmuan dan logika) susah diterima atasan mungkin sudah saatnya kita bertanya apakah kita sering berbohong ?

Sebaliknya jika kita adalah seorang "atasan" dan kata-kata kita "tidak manjur" kepada bawahan, mungkin juga sudah saatnya kita meneliti tingkat kejujuran diri kita. Seorang atasan ibaratnya seperti sebuah payung, melindungi orang-orang yang bekerja di bawahnya. Payung yang bisa dipercaya akan membuat para bawahan bekerja dengan tenang dan yakin. Sebaliknya, bagaimana bawahan bisa bekerja dengan tenang dan baik jika atasannya tidak dapat dipercaya.

Seorang atasan yang sibuk membuat alasan, pembenaran, dan manipulasi setiap ada permasalahan yang terjadi akan membuat semua bawahannya siap-siap untuk lari. Percuma saja ada payung kalau derasnya air hujan selalu jatuh di kepala para bawahan.

Jadi marilah mencoba untuk tidak berbohong setiap hari, minimal mengurangi. Sampai akhirnya kita mampu menahan diri untuk berbohong bahkan di saat sulit sekalipun. Sebab dari hal-hal kecil di tiap hari yang kita jalani itulah brand image kita terbentuk. Apakah kita adalah orang yang berani karena benar ( termasuk berani malu :) ), atau ternyata hanyalah seorang yang gemar memanipulasi, berbohong dan menipu.

Oh ya, berdiplomasi tidak sama dengan berbohong. Coba googling kalau tidak percaya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Liar... Liar... Liar... What a mess... I HATE THAT!!!

Posting Komentar