Senin, 18 Mei 2009

Ngadem di Masjid Gedhe Yogyakarta

Awalnya saudara sepupu saya mengajak saya singgah ke Masjid Gedhe untuk sholat Zuhur. Saat itu panas terik terasa di kepala, wuihhh.



Masjid Gedhe ( Masjid Agung Kauman ) terletak di sebelah barat dari Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta, tepatnya di Jalan Plataran Kauman. Sepintas memang keberadaan masjid tidak gampang terlihat dari Jl. Alun-Alun Utara, tapi jika kita terus ke barat, maka untuk kendaraan roda empat ada tempat untuk parkir di timur masjid. Kalau menggunakan kendaraan roda dua maka kita pergi ke jalan Plataran Kauman, di sana (di sebelah kanan jalan) ada gapura masuk kawasan masjid. Motor bisa dibawa masuk parkir di dalam kawasan masjid, dan memang ada penjaga parkirnya.


Kawasan Masjid Gedhe Yogyakarta cukup luas dan ada beberapa bangunan di kompleks tersebut.




Selain nyaman untuk sholat, Masjid Gedhe nyaman untuk tempat mendinginkan diri. Beberapa kali ke sana, rasanya selalu teduh...angin berhembus...dan sumpah bawaannya ingin tidur. Di tengah suasana panas tengah hari kota Jogja, berhenti sementara, sholat dan berteduh di Masjid Gedhe Kauman sungguh menyenangkan.


Makan enak di Jogja, oseng oseng mercon

Tadi malam melanjutkan "perjalanan spiritual" (maksud sebenarnya : mencari-cari makan) di Yogyakarta, saya "membajak" sepupu untuk mencoba oseng-oseng mercon. Makan enak dan tidak mahal bisa menjadi obat pasca stress buat saya, karena itu...jadilah kami berangkat.

Sebagaimana banyak makanan murah dan enak di Yogya, oseng mercon bukanya malam hari. Letak tendanya di Jl. K.H. Ahmad Dahlan, persisnya di lampu merah sebelah barat, dekat tikungan ke Jl. Wakhid Hasyim.

Saya, sebagai yang bukan orang Jogjakarta menyebut deretan ruas jalan berikut sebagai ruas jalan pemotong kota Yogya (karena letaknya di peta seolah-olah lurus memotong kota), jalan2 tersebut adalah (dari paling timur lurus ke barat) : Jl. Wonocatur, Jl, Kusuma Negara, Jl.Sultan Agung, Jl. Senopati, Jl.K.H. Ahmad Dahlan, Jl. Wirobrajan, Jl. R.E. Martadinata.

Kalau mau ke oseng - oseng mercon dari Jl. Malioboro, tinggal pergi lurus ke selatan melewati Jl. Ahmad Yani lalu belok ke barat (belok kanan) ke Jl. K.H Ahmad Dahlan. Letak tendanya (kalau kita menghadap ke barat) di kanan jalan.



Mejeng dulu di depan tenda warung, jarang-jarang saya berani difoto.


Dengan Rp.7000,- (waktu saya post ini), kita bisa menikmati masakan oseng-oseng daging yang super pedas (karena itu diberi TM : mercon). Kalau perut kurang bersahabat dengan yang super pedas, ada solusi yang bisa dicoba yaitu dengan makan NORIT (activated carbon) terlebih dahulu. Biasanya di toko-toko obat banyak tersedia, dan NORIT sebenarnya bukan obat karenanya bertanda hijau. Untuk saya ini benar-benar solusi untuk menikmati pedasnya oseng mercon.

Masnya yang jualan, di rombong itu anda juga bisa pesan makanan tambahan lain, usus misalnya.

Lumayan sambil nunggu kepastian tiket pulang yang sudah diusahakan saudara sepupu saya yang baik, kami melanjutkan perburuan makanan. Klo besok sudah bisa pulang, maka malam ini jatahnya nyari "sajen" buat perut yang terakhir di Yogya.

Angkringan, anyone ?

Selamat hunting panganan di kota Yogyakarta.

Selasa, 12 Mei 2009

Konvoi becak turis


Seragam pengayuh becak di bagian belakang tulisannya "kiamat makin dekat ?"

Minggu, 03 Mei 2009

Siapa bilang yang lebih muda selalu lebih jelek ?

Tidak bisa dipungkiri bahwa secara umum karena faktor dimensi waktu, seorang yang lebih muda pada umumnya memiliki pengalaman yang lebih sedikit dari orang yang lebih tua yang bergelut di bidang yang sama. Meskipun sering kali terjadi banyak perkecualian.

Namun sejarah juga telah memngajarkan bahwa faktor pengalaman (yang sebagian darinya menjadi pengetahuan) semata tidaklah selalu mnjadi penentu keberhasilan. Faktor pengalaman tidak sanggup berdiri sendiri untuk mewujudkan keberhasilan dalam pencapaian. Ada faktor-faktor lain yang sangat diperlukan untuk sebuah pencapaian, misalnya; integritas, kengototan, ketabahan dan komitmen.

Seiring dengan bertambahnya usia (atau berkurangnya, tergantung dari cara melihatnya), umumnya manusia memiliki lebih banyak komitmen; komitmen pada istri/suami, pada anak-anak, pada keluarga besar, dan seterusnya. Makin tua, kita manusia, memang didorong oleh alam untuk cenderung bijaksana. Pandangan tambah luas dan pegetahuan lebih banyak. Tetapi makin tua artinya secara alami manusia secara umum menjadi kurang berani mengambil resiko, kurang nekat. Itulah sebabnya perimbangan tua dan muda menjadi penting untuk suatu kerja pencapaian.




Kabar terbaru yang yang menggembirakan yang saya baca, selain tentang Anies Baswedan, Ph.D., adalah tentang Firmanzah, Ph.D. Ia yang belum genap berumur 33 tahun menjadi seorang dekan di UI, tepatnya Dekan FEUI 2009-2013.

Sungguh membahagiakan bahwa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, setidaknya dalam hal ini, telah membuktikan diri menjadi suatu kampus yang menjadikan IPTEK sebagai panglima. Bukan hanya sekedar jargon atau tulisan di papan dalam kelas kuliah.

Yang muda memang berpotensi lebih besar untuk melakukan kesalahan karena kurang berpengalaman, terutama jika yang muda tidak sempat untuk mengikuti/menyerap pengalaman yang telah dipublikasikan generasi pendahulu. Tetapi buat saya pribadi untuk kondisi Indonesia yang seperti ini, jauh lebih dapat dimaklumi dan diterima bila suatu kesalahan adalah karena kurang pengalaman, crime of innocence gitu lah. Ketimbang kesalahan yang "terencana" dari generasi tua, yang sebenarnya berpengalaman.

Sejarah mencatat, Universitas Indonesia hadir sebagai cikal bakal dan titik tolak dari pencerahan Indonesia modern, karenanya UI memikul tanggung jawab besar untuk menjadi motor perubahan bangsa. Untuk itu, mesin utama penggerak dari transformasi Indonesia dan UI khususnya ada pada kekuatan sumber daya manusia.

"Kehadiran generasi muda yang terus berkarya menjadi jawaban doa dan pengharapan peradaban untuk menggerakan masyarakat mencapai kehidupan yang lebih baik," katanya.

Referensi:
[1] http://www.ui.ac.id/id/news/archive/3471
[2] Firmanzah, Dekan FEUI termuda
[3] kampus.okezone.com
[4] www.antara.co.id
[5] edukasi.kompas.com

Gambar iklan di ambil dari situs : evelynpy.wordpress.com


Estranged GNR lyric

Estranged

Guns N' Roses

(Rose)


When you're talkin to yourself
And nobody's home
You can fool yourself
You came in this world alone
(Alone)

So nobody ever told you baby
How it was gonna be
So what'll happen to you baby
Guess we'll have to wait and see
One, two

Old at heart but I'm only 28
And I'm much too young
To let love break my heart
Young at heart but it's getting much too late
To find ourselves so far apart


I don't know how you're s'posed
To find me lately
An what more could you ask from me
How could you say that I never needed you
When you took everything
Said you took everything from me


Young at heart an it gets so hard to wait
When no one I know can seem to help me now
Old at heart but I musn't hesitate
If I'm to find my own way out


Still talkin' to myself and nobody's home
(Alone)


So nobody ever told us baby
How it was gonna be
So what'll happen to us baby
Guess we'll have to wait and see


When I find out all the reasons
Maybe I'll find another way
Find another day
With all the changing seasons of my life
Maybe I'll get it right next time
An now that you've been broken down
Got your head out of the clouds
You're back down on the ground
And you don't talk so loud
An you don't walk so proud
Any more, and what for


Well I jumped into the river too many times
to make it home
I'm out here on my own, an drifting all alone
If it doesn't show give it time
To read between the lines
'Cause I see the storm getting closer
And the waves they get so high
Seems everything We've ever known's here
Why must it drift away and die


I'll never find anyone to replace you
Guess I'll have to make it thru, this time
Oh this time
Without you


I knew the storm was getting closer
And all my friends said I was high
But everything we've ever known's here
I never wanted it to die


Referensi:
[1] http://www.lyrics007.com/



Apakah engineering itu ?

Sebagaimana Prof.Anant Agarwal, salah satu definisi dari engineering yang paling saya sukai berasal dari Prof. Senturia. Definisi itu cukup ringkas dan lebih gampang diingat.

"Engineering is the purposeful use of science."

Dr. Stephen Senturia, Massachusetts Institute of Technology (MIT)



Stephen Senturia

Stephen D. Senturia joined the Department of Electrical Engineering and Computer Science immediately after completing his education (Harvard, B.A. in Physics, summa cum laude, 1961, and MIT, Ph.D. in Physics, 1966), initially as Research Scientist, then as Assistant Professor in 1967, with subsequent promotions up the ranks. From 1992 to 2002, he held the Barton L. Weller Chair in Electrical Engineering. He has been involved in microsensor and MEMS research since the early 1970’s. For a number of years, his research focused on developing material-property measurement methods and CAD tools for MEMS. The work on MEMCAD led to the spin-out from his group of the two companies that lead this commercial field: IntelliSense, and Coventor. He was a co-founding Editor, and later Senior Editor, of the ASME/IEEE Journal of Microelectromechanical Systems, and he has been active in the leadership of the IEEE International Conference on Solid-State Sensors and Actuators, serving as Technical Program Chair in 1997 and as Local Arrangements Chair for the 2003 meeting in Boston. In 2000, he published Microsystem Design, a graduate textbook in MEMS modeling and design. Most recently, he was part of the team developing the Polychromator. After retiring from MIT in 2002, Dr. Senturia has served as Chairman and Chief Technology Officer of Polychromix, Inc., Wilmington, MA, a company he founded to adapt the Polychromator technology for commercial use. Honor and professional societies include the National Academy of Engineering, the IEEE (Fellow), Phi Beta Kappa, and Sigma Xi. In addition to serving on several academic and industrial Advisory Boards, Dr. Senturia is President of the Transducer Research Foundation, a non-profit organization that sponsors conferences in the MEMS fields and uses the proceeds to support student travel grants.

http://www-mtl.mit.edu/~sds/home.html





Jumat, 01 Mei 2009

What is science, apakah yang disebut ilmu pengetahuan itu ?

Apakah "science" itu ? Bagi banyak orang (bahkan di sebagian kalangan perguruan tinggi) tampaknya science itu tidak lebih dari sekumpulan besar pengetahuan. Atau yang lebih parah, cuma sekumpulan besar rumus-rumus. Atau yang lebih parah lagi, cuma sekumpulan informasi dan keterampilan untuk mencari makan.

Apa yang dinamakan "kenyataan hidup" telah jauh mereduksi kemampuan manusia. Sungguh mematikan gairah, menghancurkan semangat, merusak jiwa. Apa yang bisa kita lakukan tentang itu ?
 
Science involves more than the gaining of knowledge.
It is the systematic and organized inquiry into the natural world and its phenomena.
Science is about gaining a deeper and often useful understanding of the world.

                                from the Multicultural History of Science page at Vanderbilt University.