Minggu, 07 Juni 2009

Untuk Samarinda lebih baik

Terinspirasi dari tulisan Ade Fadli di Facebook.

Untuk dan demi masa depan kota Samarinda (sebuah khayalan yang terpicu banjir)

Dicari: Sekelompok orang yang pada mereka ada kekuatan finansial, pengaruh sosial dan politik, yang mau dan mampu untuk berkomitmen melaksanakan hal-hal berikut:

Menjaga kekompakan yang didasarkan pada ketulusan niat dan tujuan;

saling menjaga dan memelihara integritas pribadi dan kelompok;

menjadi penjaga demokrasi sekaligus menjadi benevolent dictators pada saat memang diperlukan;

mempengaruhi secara sangat efektif keputusan yang diambil oleh eksekutif dan legislatif untuk mengerjakan hal-hal yang selaras dengan niat dan tujuan kelompok yang mulia;

selalu berusaha berfikiran terbuka secara proporsional, sangup untuk terus bertumbuh kembang dan cukup rendah hati untuk belajar seumur hidup selagi mampu;

memimpin dengan memberi contoh yang baik (leading by example);

membumikan ajaran ketuhanan (spriritual) sehingga tidak menjadi suatu rangkaian seremoni yang kering yang pelaksanaannya tampak tidak berpengaruh pada kehidupan harian para penganutnya;

senantiasa berusaha secara untuk menggunakan akal sehat dalam menyelesaikan permasalahan kota;

menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang baku (diakui secara internasional) sebagai panglima, tidak semata mengandalkan kemauan nufsunya sendiri;

bersedia untuk diatur dan ditata sebagian besar cara berfikirnya menurut ilmu pengetahuan, setidaknya sampai ia/mereka mampu membuktikan adanya kesalahan atau menemukan sesuatu pemahaman baru yang lebih baik;

menggunakan common sense, bukan hanya pada menuruti lingkup yang sangat lokal tetapi juga keumuman pada lingkup internasional;

mampu membedakan antara cara dengan tujuan dan menolak untuk tunduk pada prosedur yang tidak efektif untuk mencapai tujuan;

memiliki keinginan untuk menyumbang kepada body of knowledge, minimal untuk saling menyumbang guna mengembangkan pemahaman manusia tentang alam semesta.


Dugaan saya, hanya dengan kekuatan kolektif seperti itulah maka warga Samarinda bisa digerakkan untuk mengelola kotanya menjadi relatif lebih baik, tidak hanya soal banjir tapi juga untuk banyak aspek lainnya.
Sering kali yang terpenting adalah nilai-nilai inti yang dimiliki, selebihnya hanyalah pantulan pada cermin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar