Minggu, 30 Maret 2008

Insanity, type 1

Insanity: doing the same thing over and over again and expecting different results.

Albert Einstein, (attributed)
US (German-born) physicist (1879 - 1955)

Menurut pendapat yang atrributed to Einstein, adalah suatu yang gila (kegilaan) untuk melakukan sesuatu yang persis sama berulang kali sambil mengharapkan akan mendapatkan hasil yang berbeda.

When hope is not a plan.

Hope is not a plan.
Don't hope for something.
Plan for it.


Anderson Cooper, On Oprah's report.

Jumat, 28 Maret 2008

Kamis, 27 Maret 2008

Porsche, lesson learned #1

Seperti biasa acara Biography di metro TV memberikan inspirasi. Ferdinand Porsche memberikan contoh hidup manusia biasa yang mengbah dunia. Orang-orang besar yang kita puja di dunia mempunyai setidaknya beberapa ciri yang sama dengan para penjahat yang mungkin paling kita benci.
Pertama, mereka dalam hidupnya tidak pernah selalu berada dalam kondisi dimana orang akan selalu berdamai dengan apa yang mereka lakukan. Ferdinand Porsche, beberapa kali dipecat sebagai engineer di perusahaan tempatnya bekerja. Sejarah mencatat ia sering berbeda pendapat dengan para atasannya, sampai pada tahap yang parah. Yang cukup menarik adalah bahwa dalam kasus-kasus Porsche, ia dan beberapa atasannya telah meninggalkan warisan berharga berupa perusahaan-perusahaan yang masuh bertahan sampai saat ini. Tengoklah Porsche, Daimler Benz dan VW yang relatif masih jaya sampai saat ini. Artinya ada kemungkinan besar dua orang yang tidak sependapat sesungguhnya sama-sama dalam kondisi yang benar, hanya tidak menemukan titik temu.
Kedua, seperti banyak pembuat sejarah lainnya Ferdinand Porsche adalah orang yang mempunyai determinasi yang sangat tinggi. Banyak sekali halangan dan tantangan yang dihadapinya, tetapi Porsche berbuat yang terbaik hingga kita saat ini masih mengenal namanya, lama setelah ia mati.
Ketiga, Ferdinand Porsche adalah contoh bahwa orang besar bisa berasal dari keluarga miskin dan tidak berpengaruh di lingkungan sosialnya. Ia bukan bocah dari Berlin atau Stuttgart, ia adalah bocah gunung.
Keempat, Ferdinand Porsche adalah contoh klasik dari kenyataan bahwa umumnya orang yang besar juga mempunyai cacat yang besar. Keterlibatannya dalam bisnis dengan Hitler membuatnya kemudian dipenjara sampai beberapa tahun sebelum ia mati.

Setidaknya empat hal itu terdapat dalam kisah hidupnya, dan juga tergambar dari kisah hidup orang-orang besar lainnya. Tetapi empat hal tersebut juga umumnya terlihat dari kisah para penjahat. Nah tindakan kadang boleh mirip tetapi niat dan tujuan bisa menentukan bagaimana kesimpulan kisah hidup seseorang akan dikenang.


Rabu, 26 Maret 2008

Stronger than before [hope so]

What does not kill me,
makes me stronger.

Friedrich Nietzsche
Twilight of the Idols, 1888
German philosopher (1844 - 1900)


Minggu, 23 Maret 2008

Berbicara sekali untuk selamanya

Bicara dan menulis adalah dua kegiatan yang umumnya dapat dibedakan. Tetapi dalam satu hal keduanya sama-sama menghabiskan sumber daya termahal yang saya miliki, waktu. Soal waktu bukan cuma soal uang (seperti pemahaman orang-orang tertentu), tapi soal waktu adalah soal ilmu, pemahaman, keseimbangan, dan segala sesuatu tentang kehidupan. Beberapa orang tegas berucap bahwa waktu adalah soal surga dan neraka.

Dalam setengah jam saya dapat berbicara panjang-lebar tentang sesuatu, lalu suara saya akan hilang ditelan waktu. Dengan durasi yang sama saya bisa menulis sesuatu, dan menempatkannya di web site (blog atau lainnya). Tulisan itu akan tetap berada di sana sampai media penyimpannya rusak, servernya hancur, penyedia jasa hostingnya bangkrut atau cracker amoral menghapusnya. Dan jika saya cukup waspada saya bisa membuat backup.

Untuk hidup saya yang ternyata cuma dijatah satu kali ini, saya benar-benar harus memilih apa saja yang paling efektif dan efisien. Sayangnya walaupun bukan pemabuk atau pengguna narkoba, tidak setiap saat saya sadar (akan hal itu). Karenanya setiap saya dalam keadaan sadar saya akan berbuat yang terbaik mengenai tiap bagian waktu yang saya lewati.

Blogspot adalah mainan baru saya, tidak bisa dipungkiri. Selayaknya seperti semua kesenangan yang baru bagi manusia, selalu ada sensasi tersendiri. Pacar baru, istri baru, mobil baru, rumah baru, komputer baru... Bicara tentang yang baru-baru, blog memberi makna baru bagi saya tentang beberapa hal. GTD, mencapai efektifitas & efisiensi, komunikasi verbal, dst.

Dari pada menyampaikan sesuatu yang sama berulang-ulang lebih baik posting saja, efisien. Zaman sekarang tiap kegiatan yang berulang-ulang adalah peluang dari sesuatu yang bernama otomatisasi. Tengoklah procedure, function dan class di pemrograman aplikasi komputer. Serupa pula dengan modul dan blok rangkaian di sistem elektronika. Bisa juga template bagi "tukang ketik", atau script buat shell atau GIMP.

Bicara dengan suara atau menulis dengan tinta (baca: tercetak) sama-sama punya resiko. Tetapi buat saya sekarang, bicara dengan suara punya resiko yang jauh lebih besar, berbahaya! Adanya blog memberi makna tersendiri terhadap kepentingan saya akan komunikasi verbal. Ia bergeser menjadi sesuatu yang perlu dilakukan untuk membangun hubungan sosial, bertukar informasi pada saat yang sangat mendesak (saya bukan copet, bibir saya masih lebih cepat bergerak daripada jari tangan saya), dan untuk memelihara kesopanan sosial.
That's it. [That's all ?]


[bahkan] Mahatma Gandhi [pun] dimusuhi!


Banyak mantan pelajar di Indonesia setidaknya sudah pernah mendengar nama Mahatma Gandhi satu kali, beberapa dari mereka pernah mendengar kisah perjuangannya, sebagian lagi membaca kisah hidupnya. Jadi tidak seperti seorang wanita bernama Mata Hari (Margaretha Geertruida (Grietje) Zelle), Mahatma Gandhi adalah seorang yang sangat terkenal, terkenal akan kemuliaannya sebagai seorang manusia biasa.

Jika Wikipedia menempatkan Mata Hari dalam katergori:
, maka Mahatma Gandhi ditempatkan dalam kategori:

Category:20th century philosophers
Category:Nonviolence advocates
Category:Time magazine Persons of the Year

. Nah salah satu kalimat bijak dari beliau yang saya ingat dan sangat menginspirasi saya adalah kalimat yang saya lihat pertama kali di banner GudangLinux. Baru-baru ini saya lihat lagi di sana sudah tidak saya temukan. Dengan bantuan Google saya menemukannya kembali di situs lain. Kalimatnya berbunyi:

Pertama mereka tidak mempedulikanmu, lalu mentertawakanmu lalu mereka berkelahi denganmu dan kamu menang.
(Mahatma Gandhi)

Dalam bahasa Inggris, berbunyi:
"First they ignore you, then they ridicule you, then they fight you, then you win." -- Mahatma Gandhi
Kata-kata itu menjadi demikian berpengaruh karena datang dari manusia biasa yang sepantasnya dicintai oleh seluruh bangsanya sendiri. Sejarah mencatat ia dibunuh bukan oleh pihak Inggris.

Dalam perjalanan hidupnya sang Mahatma telah banyak menyusahkan orang lain. Berapa banyak orang Ingris yang berkepentingan di India saat itu yang menjadi was-was, khawatir, jengkel dan marah akibat gerakan yang dipeloporinya? Berapa orang yang bersitegang akibat pernyataannya? Berapa dana yang harus dikeluarkan untuk mensiasati pergolakan di India pada masa ia hidup ? Berbeda dengannya, Mata Hari dalam catatan perjalanan hidupnya adalah seorang penghibur yang menyenangkan banyak orang, orang-orang penting pula. Mendapat banyak kesenangan duniawi dari pekerjaannya (materi dan pengaruh).

Di akhir perjalanan hidup keduanya kita mengetahui bahwa keduanya mati terbunuh. Ya, dua orang yang memilih dua jalan hidup yang jauh berbeda akhirnya sama-sama mati berdarah-darah. Keduanya tewas dengan kontroversi yang menaungi catatan hidup mereka. Sang pemberontak dan sang penghibur sama-sama mati di tangan orang yang memusuhinya. SO WHAT IS THE POINT ?

Dimusuhi bukanlah hal yang tabu bagi seorang manusia, yang tabu adalah mencari-cari musuh. Jumlah orang yang tidak senang dengan apa yang kita lakukan akan tersedia secara melimpah sepanjang hidup kita. Barangkali yang paling penting adalah apa yang kita lakukan sehingga ada orang yang menjadi tidak senang.

"Kali pertama mereka tidak mempedulikanmu, lalu mengejekmu, kemudian mereka memusuhimu,lalu kemudian kamu menang" (Mahatma Gandhi)


NimbleX GNU/Linux

NimbleX pada dasarnya adallah suatu distro yang merupakan turunan dari distro Slackware. Bagi yang pernah mencoba Slax barangkali akan dengan mudah melihat beberapa persamaan antara keduanya. Bagi saya yang paling menyenangkan dari Slax dan NimbleX adalah modularitas paket-paket aplikasinya. Beberapa kali saya menggunakan modul-modul .mo dan .lzm untuk remaster gnu/linux security distro turunan Slackware lainnya. Misalnya untuk menggunakan paket OpenOffice yang berformat .mo, cukup menggunakan perintah mo2lzm.

NimbleX pada dasarnya adalah LiveCD, sehingga dapat dioperasikan dari CD, DVD atau USB thumbdrive jika kita tidak hendak menginstallnya pada HDD. Bisa di-remaster pula, sungguh menyenangkan.

Aslinya NimbleX menggunakan KDE tetapi dapat pula diganti dengan menggunakan Fluxbox.

Paket-paket tambahan aplikasi untuk NimbleX 2007 V2 beformat .mo (link).
"These only work with NimbleX 2007. Don't try to use them for sub100 or 2008 because they will not work!"
Sedangkan untuk NimbleX 2008 RC, aplikasi tambahan (format .lzm) bisa diambil di NimbleX LZM Repo.

Bagi yang ingin mencoba-coba membuat sendiri versi NimbleX dapat mecoba:
Custom NimbleX Live CD generator!

Karya nyata

Berkarya, karya nyata, apa ya maksudnya, menurut definisi umum atau definisi baku ?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:

kar·ya
n 1 pekerjaan; 2 hasil perbuatan; buatan; ciptaan (terutama hasil karangan): novel Belenggu merupakan -- terkenal Armijn Pane;

-- asli 1 hasil ciptaan yg bukan saduran, salinan, atau terjemahan; 2 hasil ciptaan yg bukan tiruan; -- cetak segala sesuatu yg dicetak; -- rekam hasil pekerjaan merekam suara (msl musik), tuturan, cerita, dsb; -- sastra hasil sastra, baik berupa puisi, prosa, maupun lakon; -- seni ciptaan yg dapat menimbulkan rasa indah bagi orang yg melihat, mendengar, atau merasakannya;
ber·kar·ya v 1 mempunyai pekerjaan tetap; berprofesi; 2 mencipta (mengarang, melukis, dsb): orang mencari kepuasan dl hal ~;
me·ngar·ya·kan v 1 mempekerjakan seseorang; 2 mengoperasikan (kendaraan dsb) untuk kepentingan umum di luar keperluan instansi resmi: mereka ~ truk militer untuk mengangkut bahan bangunan;
pe·ngar·ya·an n proses, cara, perbuatan mengaryakan;
ke·kar·ya·an n 1 segala yg berhubungan dng karya seseorang; 2 perihal (yg bersifat, berciri) karya

nya·ta a 1 terang (kelihatan, kedengaran, dsb); jelas sekali; kentara: huruf dl buku itu tidak -- sehingga sukar dibaca; 2 benar-benar ada; ada buktinya; berwujud: tunjukkan kasih sayangmu dng tindakan --; 3 terbukti: makin lama makin -- kecurangannya;
me·nya·ta·kan v 1 menerangkan; menjadikan nyata; menjelaskan: ucapannya belum ~ siapa di antara mereka yg bersalah; 2 menunjukkan; memperlihatkan; menandakan: daftar itu ~ betapa banyaknya korban yg jatuh; 3 mengatakan; mengemukakan (pikiran, isi hati); melahirkan (isi hati, perasaan, dsb); mempermaklumkan (perang): anak cucunya ~ setuju; ia ~ terima kasihnya kpd pengurus;
ter·nya·ta v sudah nyata; ada buktinya; terbukti: ~ ia memiliki kemampuan memimpin;
ter·nya·ta·kan v dapat (mampu) dikemukakan (dikatakan): begitu sulitnya persoalan itu sehingga tidak ~ lagi;
per·nya·ta·an n 1 hal menyatakan; tindakan menyatakan: Presiden mengirimkan ~ belasungkawa kpd keluarga korban gempa bumi di daerah itu; 2 permakluman; pemberitahuan: ~ pemutusan hubungan diplomatik antarkedua negara itu dikeluarkan tiga hari setelah peringatan terakhir tidak diindahkan;
ke·nya·ta·an n 1 hal yg nyata; yg benar-benar ada: kebenaran itu disebabkan oleh ~; 2 terbukti; bukti(nya): ~ nya tidak pernah ada tindakan kekerasan di desa itu


Sudah kah saya membuat suatu karya nyata hari ini ?



Efektif dan efisien

Beberapa bulan yang lalu seorang rekan senior pernah mengungkapkan bahwa sering kali banyak orang menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak ia pahami. Dua kata yang termasuk kata-kata yang paling sering diucapkan orang adalah efektif dan efisien. Terkesan remeh tetapi (misalnya) pada saat sidang untuk mempertahankan hasil Tugas Akhir (TA), dua kata ini dapat membawa masalah karena kerancuan definisi yang dipergunakan.Ini hasil yang sementara ini saya peroleh:

Dari
KBBI:

efek·tif /éféktif/ a 1 ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); 2 manjur atau mujarab (tt obat); 3 dapat membawa hasil; berhasil guna (tt usaha, tindakan); mangkus; 4 mulai berlaku (tt undang-undang, peraturan); meng·e·fek·tif·kan v menjadikan efektif; ke·e·fek·tif·an n 1 keadaan berpengaruh; hal berkesan; 2 kemanjuran; kemujaraban (tt obat); 3 keberhasilan (tt usaha, tindakan); kemangkusan; 4 hal mulai berlakunya (tt undang- undang, peraturan)

efi·si·en /éfisién/ a 1 tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dng tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya); 2 mampu menjalankan tugas dng tepat dan cermat; berdaya guna; bertepat guna; sangkil; meng·e·fi·si·en·kan v menjadikan efisien: kita harus dapat ~ jam kerja


Dari Wiktionary:

Effective:

Adjective

effective (comparative more effective, superlative most effective)

  1. Having the power to produce an effect or effects;
  2. producing a decided or decisive effect;
  3. efficient, serviceable, or operative;
    • as an effective force, remedy, speech;
  4. actually in effect
    • The curfew is effective at midnight.

Efficient:

Etymology

1398, "making," from Latin efficientem (nominative efficiens), preposition of efficere "work out, accomplish" (see effect). Meaning "productive, skilled" is from 1787. Efficiency apartment is first recorded 1930, American English. [1]

Adjective

efficient (comparative more efficient, superlative most efficient)

  1. Making good, thorough, or careful use of resources; not consuming extra. Especially, making good use of time or energy.
    An efficient process would automate all the routine work.
  2. Using a particular proportion of available energy.
    The motor is only 20% efficient at that temperature.


Dictionary.reference.com : effective
Dictionary.reference.com
: efficient


Sudahkan kita bertindak secara efektif dan efisien ?




Efisien atau efesien

Salah ketik, itulah yang terjadi, tapi mungkin juga salah ingatlah yang sebenarnya jadi pemicu. Beberapa waktu lalu saya mengetik beberapa kali kata efesien, kemudian selang beberapa lama saya penasaran yang mana yang benar dalam bahasa Indonesia.
Untuk sementara inilah hasil penyelidikan kecil yang saya lakukan.

Kata 'efisien' ditemukan melalui Google:
Urutan 1 - 10 dari sekitar 903,000 hasil penelusuran untuk efisien. (0.05 detik)
Kata 'efesien' ditemukan melalui Google:
Urutan 1 - 10 dari sekitar 35,100 hasil penelusuran untuk efesien. (0.16 detik)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia online:

efi·si·en /éfisién/ a 1 tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dng tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya); 2 mampu menjalankan tugas dng tepat dan cermat; berdaya guna; bertepat guna; sangkil;
meng·e·fi·si·en·kan v menjadikan efisien: kita harus dapat ~ jam kerja

Ulasan KBBI oleh Wikipedia Indonesia.
Kamus Bersama Bahasa Indonesia (link).

Jumat, 21 Maret 2008

Mengapa NgeGoBlog

Ini sepertinya artikel "kejar label" terakhir saya. Saya ingin berbagi mengapa saya akhirnya memilih untuk nge-blog.
Blogging adalah hal baru buat saya, [gaptek sekali]. Sebelumnya saya sangat sungkan untuk show-off melalui media Blog. Tetapi perjalanan hidup saya menuntun saya untuk singgah di jenis media ini. Jelas bukan untuk pamer [apa yang mau dipamerkan ?], melainkan saya mencoba berspekulasi bahwa media inilah tampaknya yang sekarang lebih cocok [efektif dan efisien] untuk transmisi dan (mudah-mudahan) berdiskusi.

Sebelumnya saya sangat kecewa dengan medium diskusi [bukan lewat internet] yang pernah saya coba. Sudahlah tidak efektif, malah banyak menimbulkan efek samping pula. Sekarang saya coba ngeblog, dan Usenet.

Dalam bayangan saya, menulis dapat saya lakukan di mana saja, bila perlu mainan pake KompoZer dulu. Tulisan yang sudah saya coba baca-baca ulang masih bisa di-edit lain waktu. Yang membaca bisa membaca kapan dia suka atau malah pergi [I hope not] kapan pun dia mau tanpa merasa sungkan. Ego bisa di-redam tanpa meghalangi sampainya maksud dan pesan. Kritik bisa dilancarkan oleh pembaca dengan santai. Ah semoga saja cara ini lebih efektif dan efisien.


Mulai bermimpi lagi

Barangkali menjadi daydreamer sudah menjadi garis hidup saya. Yah biarlah, mudah-mudahan ada di antaranya yang bisa jadi bermanfaat, siapa tau ?
Mimpi indah satu tahun yang lalu itu kembali lagi...
Integrated Intelligent Power Electronics
. Tidak istimewa sebenarnya, apalagi orisinal. Sampai artikel ini ditulis saya sudah mendapati tujuh link di google. Hanya saja saya ingin membawanya ke bumi, menyentuh tanah. Artinya saya ingin mengimplementasikan mimpi saya dengan segala yang tersedia. Jadi saya gak bermimpi untuk menggunakan itx, apalagi blackfin. Cukup yang sederhana, aplikatif dan berguna.

Untuk mikrokontroler saya berencana menggunakan keluarga Atmel AVR, lalu embedded linux (atau malah full-blown linux) di PC motherboard lama saya. Poor man's approach, gitu lah.

Filosofi dasar hidup saya sekarang mendikte saya untuk lebih benar-benar menghargai tiap menit waktu yang berlalu. Mengejar kesempurnaan sudah tidak lagi menjadi impian saya. I have to win the war, not the battle. Sebagian peripheral sudah saya buat, sebagian lagi maunya sih saya beli saja. Langkah mana yang paling cepat dan tepat untuk mencapai sasaran-lah yang akan saya ambil. Peduli amat apa kata orang. Arghhh.

Langkah-langkah pengerjaan sebagian sudah saya susun, tetapi belum cukup baik untuk dipublikasikan. Intinya saya ingin menggabungkan sisi-sisi aplikatif dari Power Electrnonics, Embedded System, A.I, Soft Computing, GNU/Linux apps programming dan Information Security. Jika ada saran dan insight, dengan senang akan saya terima.

It's a long & winding road. Atau kata sahabat baik saya Empress Dini; The Road Less Traveled (Robert Frost).


[sampai] Tak terbaca lagi

Kadang kala saya berfikir manfaat lain dari harga suatu buku adalah supaya seseorang tidak memiliki terlalu banyak buku yang harus dibaca. Pergi ke perpustakaan bisa jadi adalah suatu "halangan kecil" yang cukup berguna bagi beberapa orang. Nah yang repot adalah di "zaman komputer" sekarang ini orang gampang sekali terekspos dengan ribuan bahan bacaan, sebutlah web page, chm, pdf, odt, doc, halaaaaah....

Batas-batas antara ingin, perlu dan kemampuan sudah sangat sulit ditaati. Saya punya tiga buku dari Jasakom yang belum habis terbaca, empat buku teks yang tebal dan kadang membuat mual pada saat dipelajari. Nah yang paling parah adalah ebook, needless to say lah itu. Beberapa ribu halaman yang perlu di baca, ratusan ribu halaman yang ingin dibaca dan tak sampai lima ratus halaman yang mampu terbaca. Arghhh

Saya sudah kehilangan kehidupan sosial sejak beberapa tahun yang lalu, kurang apa lagi yaa... Pacar gak punya, istri apalagi, anak jelas gak ada, kerjaan sudah tinggal satu tempat, komitmen gak banyak cabang, kurang apa lagi yaa...

Padahal saya sangat senang membaca, entah itu masalahnya atau nafsunya yang kebesaran. Jadi sisi baik dari harga sebuah buku (bagi saya) adalah sama dengan hikmah dari polemik poligami di masyarakat. Talk about self-restraint !

bukan urusanmu, case #1. kentut

Maaf, apakah anda pernah sejenak melamun tentang kegiatan yang dinamakan orang sebagai "kentut" atau "buang angin" ?
Sepintas memang terkesan kurang kerjaan, wasting time, etc. Tetapi buat saya fenomena kentut adalah salah satu contoh yang excellent dalam mencoba menggambarkan tentang apakah sesuatu adalah murni urusan pribadi (sangat pribadi) atau sudah menyangkut orang lain dan bahkan urusan publik.

Misal asumsikan saya kentut dengan "tingkat intensitas bau" yang sama (apapun artinya itu, hehee) dalam dua situasi yang berbeda.
Situasi pertama adalah situasi di mana saya berbicara berhadap-hadapan langsung dengan anda pada jarak dua meter di tengah lapangan sepak bola. Arah angin adalah dari punggung anda, ke depan anda, ke depan saya lalu menuju arah belakang saya. Dengan demikian gampang ditebak sangat besar kemungkinan anda tidak akan mencium bau yang menyengat dari kentut saya. Jika faktor lain diabaikan maka bisa dikatakan dalam situasi ini kentut saya bukanlah urusan anda.
Situasi kedua adalah situasi di mana saya berbicara berhadap-hadapan langsung dengan anda pada jarak setengah meter dari anda di ruang sempit tertutup berukuran 2x3 m. Sirkulasi udara tidak lancar. Nah dalam situasi ini anda besar kemungkinan akan mencium bau menyengat dari kentut saya. Sekarang (pada situasi seperti ini) kentut saya sudah menjadi urusan anda juga.

Fenomena kentut yang disederhanakan di atas menggambarkan bahwa dalam menentukan apakah suatu tindakan (fenomena, dll) adalah urusan pribadi, tidak bisa dilepaskan dari faktor-faktor yang terkait dengannya. Sesuatu yang jelas dan sederhana yang sering dilupakan.

Mengapa tersenyum itu ibadah

Pernahkan anda memikirkannya ?

Tersenyum adalah kebiasaan saya sehari-hari, setidaknya sampai beberapa waktu lalu. Buat saya sekedar tersenyum dengan tulus bukanlah sesuatu yang bisa dianggap suatu kerja, apalagi pekerjaan berat. Jadi saya belum dapat mengerti mengapa memberikan senyuman dengan tulus bisa bernilai ibadah, sampai akhirnya . . .
beberapa waktu lalu saya mulai belajar mengerti betapa tersenyum itu bukan kegiatan yang gampang. Ada banyak situasi dimana tersenyum dapat relatif merugikan saya.

Kita tinggal di masyarakat yang sedang melakukan pergeseran besar-besaran. Banyak nilai-nilai yang sejak lama hidup dan berkembang sebagai "kebijaksanaan lokal" sekarang tumbang dan ditinggalkan. Sebagian memang karena nilai-nilai tersebut telah sering disalah-gunakan oleh para penguasa di berbagai tingkatan untuk melakukan pembenaran dan manipulasi. Reformasi, tidak hanya meruntuhkan kekuasaan orde baru, tetapi telah pula meruntuhkan banyak nilai-nilai positif di kehidupan kita.

Bangsa yang dulu dikenal sangat ramah sekarang mulai bergeser mundur menjadi bangsa bar-bar. System breakdown. Kepentingan anda hanya akan dilayani jika anda benar-benar menakutkan bagi pihak yang melayani anda. Untuk dapat menjadi menakutkan anda harus kaya raya atau memegang kekuasaan tertentu (setidaknya yang dapat mempengaruhi dirinya) atau berpengaruh (di masyarakat atau di pemerintahan) atau malah seperti preman yang fisiknya menakutkan, violent dan gak pake mikir (short fuse). Sedangkan jika anda mendapat giliran untuk melayani orang lain maka anda didorong untuk melakukan hal serupa supaya anda tidak dikerjai (disembarangi) orang yang ingin dilayani oleh anda. Arghhhhhh

Saya jadi teringat tanyangan National Geographic di tv. Kalau dua hewan ketemu, (dua hewan buas, mangsa dan predator, penguasa wilayah, atau pejantan birahi) masing-masing harus segera menunjukkan betapa berbahaya dirinya.
Rupanya insting kehewanan kita di tuntut untuk sering muncul di hari-hari ini. Alih-alih tersenyum, sebagian orang lebih terdorong untuk menunjukkan betapa sangarnya dia. Tersenyum adalah tanda kelemahan bahwa seseorang tunduk pada orang lainnya. Kecuali penampilan fisik orang itu atau rumor tentang dirinya mununjukkan sebaliknya. Bisa ditebak kemudian efek domino yang terjadi. Kondisi umum tercipta, kebiasaan terbentuk. Apakah naluri kehewanan kita sudah sedemikan tinggi ?

Yah tersenyum tulus memang sekarang sudah jadi ibadah beneran. Ada usaha yang cukup keras untuk melakukannya. Dan tidak hanya tertawa saja yang tidak boleh sembarangan, tersenyum juga harus melihat situasi dan kondisi.
What a life !


Lab ELDA, ngapain sih ?

Laboratorium Elektronika Daya
Pada dasarnya lab elda memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan beberapa kegiatan yang berkaitan sangat erat dengan mata kuliah elektronika daya /* dah jelas lah itu */ dengan pola yang terstruktur, baik dalam hal jadwal maupun urutan kegiatan.

Yang dimaksud dengan kata melakukan adalah melaksanakan praktikum yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu, bergantung pada beberapa faktor. Beberapa faktor penentu tujuan antara lain:
  1. Ketersedian peralatan (yap, that is life !)
  2. Daya mahasiswa (yap, that is life !)
  3. SDM instrukturnya (yap, finally)
Idealnya memang praktikum dilakukan untuk membuktikan sendiri semua yang telah dipelajari pada mata kuliah elda (teori). Tetapi pada pelaksanaannya karena faktor- faktor tersebut di atas maka untuk lab elda bisa saja terdapat pergeseran sasaran. Misalnya penekanan pada sisi praktis dimana siswa diharapkan setelah melaksanakan praktikum dapat menggunakan ilmu dan pengalamannya tersebut untuk membuat rangkaian yang benar-benar dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya di lapangan. Tidak perlu rumit tetapi benar-benar berguna.
We'll see

Seperti peluru

Pernahkan anda memperhatikan...
Kadangkala apa yang sering kita sebut sebagai pendidikan formal ternyata pengaruhnya kurang begitu dahsyat pada diri kita sendiri dan diri kebanyakan orang lain ?
Ada apa ya ?
Seorang yang dikatakan berpendidikan mungkin seharusnya mendekati seperti "guided missile"; mampu untuk sering belajar, menganalisa situasi, mengambil keputusan dan berganti arah apabila diperlukan. Dan bukannya seperti "peluru buta" yang hanya bisa menuju satu arah sekali ia ditembakkan.
Arghhhh

Pendidikan: belajar -> berbuat

Di suatu buku pernah tertulis . . .
"Belajar itu artinya mengubah perilaku. Anda belum dapat dikatakan sudah belajar sesuatu jika anda belum mengubah perilaku anda mengenai hal itu"