Minggu, 23 Maret 2008

Berbicara sekali untuk selamanya

Bicara dan menulis adalah dua kegiatan yang umumnya dapat dibedakan. Tetapi dalam satu hal keduanya sama-sama menghabiskan sumber daya termahal yang saya miliki, waktu. Soal waktu bukan cuma soal uang (seperti pemahaman orang-orang tertentu), tapi soal waktu adalah soal ilmu, pemahaman, keseimbangan, dan segala sesuatu tentang kehidupan. Beberapa orang tegas berucap bahwa waktu adalah soal surga dan neraka.

Dalam setengah jam saya dapat berbicara panjang-lebar tentang sesuatu, lalu suara saya akan hilang ditelan waktu. Dengan durasi yang sama saya bisa menulis sesuatu, dan menempatkannya di web site (blog atau lainnya). Tulisan itu akan tetap berada di sana sampai media penyimpannya rusak, servernya hancur, penyedia jasa hostingnya bangkrut atau cracker amoral menghapusnya. Dan jika saya cukup waspada saya bisa membuat backup.

Untuk hidup saya yang ternyata cuma dijatah satu kali ini, saya benar-benar harus memilih apa saja yang paling efektif dan efisien. Sayangnya walaupun bukan pemabuk atau pengguna narkoba, tidak setiap saat saya sadar (akan hal itu). Karenanya setiap saya dalam keadaan sadar saya akan berbuat yang terbaik mengenai tiap bagian waktu yang saya lewati.

Blogspot adalah mainan baru saya, tidak bisa dipungkiri. Selayaknya seperti semua kesenangan yang baru bagi manusia, selalu ada sensasi tersendiri. Pacar baru, istri baru, mobil baru, rumah baru, komputer baru... Bicara tentang yang baru-baru, blog memberi makna baru bagi saya tentang beberapa hal. GTD, mencapai efektifitas & efisiensi, komunikasi verbal, dst.

Dari pada menyampaikan sesuatu yang sama berulang-ulang lebih baik posting saja, efisien. Zaman sekarang tiap kegiatan yang berulang-ulang adalah peluang dari sesuatu yang bernama otomatisasi. Tengoklah procedure, function dan class di pemrograman aplikasi komputer. Serupa pula dengan modul dan blok rangkaian di sistem elektronika. Bisa juga template bagi "tukang ketik", atau script buat shell atau GIMP.

Bicara dengan suara atau menulis dengan tinta (baca: tercetak) sama-sama punya resiko. Tetapi buat saya sekarang, bicara dengan suara punya resiko yang jauh lebih besar, berbahaya! Adanya blog memberi makna tersendiri terhadap kepentingan saya akan komunikasi verbal. Ia bergeser menjadi sesuatu yang perlu dilakukan untuk membangun hubungan sosial, bertukar informasi pada saat yang sangat mendesak (saya bukan copet, bibir saya masih lebih cepat bergerak daripada jari tangan saya), dan untuk memelihara kesopanan sosial.
That's it. [That's all ?]

1 komentar:

Anonim mengatakan...

It is by the fortune of God that, in this country, we have three benefits: freedom of speech, freedom of thought, and the wisdom never to use either. - Mark Twain - US Author (1835-1910)

Posting Komentar