Banjir Samarinda 21 April 2009.
Buat yang tidak ingin basah, ada perahu menanti.
Anak-anak yang belum kenal takut, berenang di genangan air tanpa peduli mobil yang lewat.
Banjir Samarinda 21 April 2009. Di sepanjang Jalan PM Noor "beberapa" kendaraan roda dua mogok. Ada dua kendaraan roda empat yang juga mogok pada saat saya melewati jalan yang sebenarnya dalam keadaan banjir seperti ini menjadi pilihan utama untuk menuju ke kota Bontang dan Sangatta.
Banjir di sebagian wilayah Samarinda kali ini paling tidak menimbulkan kesulitan transportasi bagi banyak warga Samarinda. Lebih dari itu banyak rumah tergenang, ada resiko kesehatan masyarakat sebagai dampaknya dan juga potensi gangguan untuk kegiatan ujian nasional.
Tinggal ditunggu follow-up alias tindak lanjut penyelesaian atau setidaknya mitigasi bencana bagi kota Samarinda ini.
2 komentar:
well.. banjir rupanya nge-trend di seluruh wilayah Indonesia tahun ini. Khusus untuk Samarinda, sepertinya sudah menjadi tabiat. Tidak ada langkah signifikan yang diambil pemerintah, masyarakat pun kurang kreatif dalam mencegah banjir, lebih kepada 'pasrah' dan menikmati [pun mengambil keuntungan] dari banjir. Apa yang di follow-up jika langkah awal pencegahan pun belum diambil....????
Btw, keren blog nyaaaa ...=) cheers!
Yah itulah susahnya...ellie.
Secara teknis aku sangat yakin kita punya beberapa orang yang mampu. Tapi soal non-teknis (setidaknya begitu kata orang) ceritanya lain lagi.
Kalau mau efektif upayanya marus massive, klo gak ya gak bakal efektif.
Posting Komentar